TPA Ciniru Kuningan 1,5 Tahun Lagi Overload

Pemerintah Kabupaten Kuningan telah memulai upaya yang serius dalam menangani masalah sampah yang semakin kompleks. Salah satunya adalah dengan mengajak masyarakat untuk bijak dalam memilah sampah sesuai dengan jenisnya.
Menurut Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat, setiap hari masyarakat Kabupaten Kuningan memproduksi sekitar 480 ton sampah organik maupun non-organik. Namun, hanya sekitar 200 ton yang dibawa ke TPA Ciniru dan dibuang begitu saja tanpa ada proses pengolahan lebih lanjut.
Dengan TPA Ciniru yang hampir penuh dan diperkirakan akan melebihi kapasitasnya dalam waktu 1,5 tahun, kita harus segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah sampah ini. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menyiapkan alternatif tempat dan mulai mengurangi sampah dari sumbernya, yaitu tingkat rumah tangga. Hal ini diungkapkan oleh Iip saat memberikan pernyataan tentang kondisi tersebut.
Menurut Iip, setiap keluarga sekarang sudah mulai memilah sampah organik dan anorganik untuk memudahkan pengelolaan mereka oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Bagus apabila pemerintah desa juga dapat berperan aktif dalam koordinasi pemilahan sampah sehingga yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah hanya sampah residu dan benar-benar tidak berguna lagi. Ini akan membantu mengurangi dampak negatif dari sampah terhadap lingkungan.
Bank sampah telah menjadi solusi yang baik dalam mengurangi jumlah sampah di banyak daerah, termasuk Kabupaten Kuningan. Dengan menerapkan bank sampah di seluruh desa, sampah dapat diolah menjadi barang yang bernilai ekonomis. Misalnya, sampah organik dapat dijadikan pupuk dan sampah anorganik seperti plastik dapat didaur ulang menjadi kerajinan tangan atau dijual ke perusahaan daur ulang atau pengepul. Ini akan membantu mengurangi beban TPA Ciniru, sehingga dapat bertahan lebih lama untuk menampung semua jenis sampah yang ada.